Sistem Mengurangi Kemacetan Dan Polusi Udara


Sistem Mengurangi Kemacetan Dan Polusi Udara

Cara Mengurangi Kemacetan Dan Polusi- Kini ini transportasi sudah menjadi kebutuhan primer manusia. Mengapa dikatakan semacam itu? karena hampir tiap-tiap orang dikala ini menggunakan kendaraan untuk berpergian tiap-tiap hari bagus kendaraan awam maupun kendaraan pribadi.
Pada tahun 2019 menurut data Badan Sentra Statistik jumlah kendaraan pribadi di negara ini sudah menempuh separuh dari populasi penduduk Indonesia. Problem bermotorlah yang paling banyak, kedua kendaraan beroda empat, selanjutnya bus dan lain-lain. Bila terjadi karena masyarakat Indonesia lebih menyukai menggunakan kendaraan pribadi ketimbang kendaraan umum. Sehingga semakin tahun jumlah kendaraan di Indonesia kian banyak. Bagaimana tidak? rata- rata untuk kalangan masyarakat menengah keatas, hampir tiap rumah dalam satu keluarga mempunyai kendaraan masing-masing.
Meskipun diperbandingkan dengan negara maju seperti Jepang, Indonesia benar-benar ketinggalan dalam penyediaan transportasi awam. Jepang yang tak jarang dikenal dengan negeri sakura ini memiliki sarana transportasi biasa yang paling maju di dunia. Jikalau seluruh dilakukan pemerintah Jepang agar masyarakat gampang menggunakan transportasi umum. Sehingga masyarakat lebih memilih mengaplikasikan kendaraan awam untuk berpergian. Kenyamanan pengguna transportasi umum sudah terjamin dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan pemerintah.
Pemerintah Jepang juga benar-benar memperhatikan para pejalan kaki dengan menyediakan jalan khusus yang dilengkapi fasilitas sehingga kenyaman pejalan kaki amat terjamin. Masyarakat Jepang yang dikenal sangat sopan dan disiplin ini lebih menyukai berjalan kaki, dikala berpergian dijarak yang tak terlalu jauh. Lebih-lebih negara ini ialah negara industri yang sudah menciptakan beberapa merk kendaran baik motor ataupun mobil ataupun kendaraan awam lainnya. Jepang memang dikenal negara produktif padahal Indonesia negara konsumtif.
Realita saat ini memang mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sungguh-sungguh konsumtif sekali apalagi dalam bidang otomotif. Masyarakat yang berkeinginan membeli motor melainkan belum mempunyai cukup uang dimudahkan dengan cara kredit. Sehingga hampir tiap orang dalam keluarga memiliki motor pribadi masing-masing. Keadaan atau transportasi awam di Indonesia juga belum dapat memfasilitasi masyarakat dengan baik dan belum memenuhi keperluan masyarakat.
Sehingga masyarakat lebih nyaman untuk memakai kendaraan pribadi. Cara itu kesadaran masyarakat juga kurang bahwa pentingnya mengaplikasikan transportasi umum. Tujuannya untuk mengurangi macet dan polusi udara yang semakin parah di beberapa kota di Indonesia. Mengatasi kota-kota metropolitan seperti Jakarta, Medan, Surabaya dan lain-lain. Jika polusi udara dan macet bukanlah dilema individu atau pemerintah saja tapi ini menjadi keadaan sulit kita bersama. Kita perlu bersama-sama menyelesaikan yang diawali dengan diri sendiri. Ada sebagian sistem yang bisa kita lakukan untuk sedikit mengurangi polusi udara dan kemacetan lalu lintas di negara tercinta ini.
Cara Sedangkan Kemacetan Lalu Lintas Dan Polusi Udara:
1.      Kontribusi Pemerintah.
 Pemerintah harus lebih memperhatikan dan menyediakan transportasi umum yang lebih lengkap dan nyaman. Sedangkan fasilitas dan kenyamanan masyarakat telah terpenuhi maka masyarakat pun lambat laun akan mudah bermigrasi ketransportasi biasa daripada menerapkan kendaraan pribadi. Kecuali, salah satu alasan pengguna kendaraan pribadi tak berkeinginan mengaplikasikan transportasi biasa karena fasilitas dan kenyamanan masyarakat tidak terpenuhi. Seluruh untuk polusi udara pemerintah juga dapat mengerjakan penanaman pohon secara terpola atau disebut dengan penanaman pohon. Memakai dilakukan untuk mengurangi polusi udara dan mengurangi global warming.
2.      Kontribusi Masyarakat
Masyarakat wajib saling mengingat kan dan menyadarkan untuk menggunakan transportasi umum untuk mengurangi kemacetan. Masyarakat semestinya menyadari bahwa semakin banyak nya kendaraan pribadi akan mengakibatkan macet dan polusi udara yang bertambah. Sistem itu masyarakat juga seharusnya menjaga fasilitas umum yang disediakan pemerintah supaya tetap terjaga demi kenyamanan bersama.
3.      Kontribusi setiap individu
Kecuali itu patut di mulai dari diri sendiri dengan memulai memakai transportasi lazim untuk berpergian. Melainkan kendaraan pribadi hanya untuk waktu-waktu yang diperlukan saja. Surel penanaman pohon dengan menanam pohon disekitar pekarangan rumah dan lahan kosong. Kemudian banyaknya kendaraan pribadi yang ada di Indonesia juga menimbulkan permasalahan dalam ketersedian BBM.
Metode itu semakin naiknya harga BBM juga menjadi situasi sulit. Riau yang yakni penghasil minyak terbanyakpun pernah mengalami kelangkaan BBM. Penghematan BBM  perlu dilaksanakan saat ini karena tak menutup kemungkinan BBM akan habis jikalau di gunakan secara terus-menerus. Dewasa ini ada banyak sekali alat dan produk penghemat BBM yang terjual dipasaran. jangan sampai salah memilih produk penghemat BBM sebab akibatnya akan fatal bukanya hemat malah merusak mesin kendaran kita.
PT. BEST (Bandung Eco Sinergy Teknologi) telah mengeluarkan produk penghemat BBM terbaik di dunia ialah Eco Racing. Eco Racing ialah produk penghemat BBM yang bisa menghemat BBM sekaligus merawat mesin kendaraan anda agar lebih enteng kendaraanya. Kelebihan lainnya yang sangat luar lazim merupakan eco racing bisa menghilangkan polusi gas CO yang dikeluarkan dari gas emisi kendaraan bermotor.
Eco racing cuma di jual pada agen dan mitra sah yang mempunyai id. Untuk info lebih lanjut tentang penghemat BBM eco racing anda bisa menghubungi contact person dibawah ini :
WA : 0821 69649226
IG : @anilestari2096
Email : anilestari2096@gmail.com


Related Posts:

  • Sistem Mengurangi Kemacetan Dan Polusi Udara Sistem Mengurangi Kemacetan Dan Polusi Udara Cara Mengurangi Kemacetan Dan Polusi- Kini ini transportasi sudah menjadi kebutuhan primer manusia. Mengapa dikatakan semacam itu? karena hampir tiap-tiap orang dikala ini men… Read More

0 komentar:

Posting Komentar